Pembuangan undi untuk menentukan nasib dan harta benda mempunyai catatan panjang dalam sejarah umat manusia. Faktanya, kata lotere sendiri merupakan turunan dari istilah Belanda Tengah loterie, yang berarti “suatu pengaturan di mana nama-nama diambil untuk menentukan hadiah.” Namun keluaran macau yang disponsori negara baru-baru ini menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan Amerika. Pada awal tahun sembilan belas tiga puluhan, ketika Amerika sedang berjuang untuk memperluas jaring pengaman sosialnya, hal ini dipuji sebagai cara untuk meningkatkan kas pemerintah tanpa menaikkan pajak bagi keluarga pekerja. Ini adalah inkarnasi terbaru dari tradisi yang telah berusia berabad-abad, yang berasal dari perintah alkitabiah untuk menghitung jumlah penduduk dan membagi tanah mereka. Idenya adalah bahwa pengundian acak akan mendistribusikan dana publik kepada mereka yang membutuhkannya.
Lotere yang dikelola negara pada periode pascaperang merupakan reaksi terhadap kenaikan inflasi dan peningkatan belanja pemerintah yang tidak berkelanjutan. Namun hal ini juga merupakan respons terhadap meningkatnya sinisme di kalangan pembayar pajak kelas menengah dan pekerja, yang merasa bahwa mereka dikenai pajak secara tidak proporsional untuk layanan yang tidak mereka gunakan, seperti jalan raya dan sistem sekolah di perkotaan. Lotere, yang menjanjikan hadiah besar dan biaya per tiket yang rendah, memanfaatkan sentimen yang berkembang ini.
Para pendukung lotere berargumentasi bahwa orang tetap akan berjudi, sehingga negara sebaiknya mengumpulkan keuntungannya. Argumen ini, meski cacat, memberikan perlindungan moral bagi orang-orang yang seharusnya menentang perjudian yang dikelola negara. Ini adalah argumen yang sangat kuat di wilayah Timur Laut, tempat lotere mulai mengakar pada tahun 1960an dan 1970an.
Saat ini, lotere adalah industri bernilai miliaran dolar dan bentuk hiburan yang populer. Namun, sektor ini juga merupakan sumber pendapatan utama bagi pemerintah negara bagian dan semakin mengalami kemunduran seiring berjalannya waktu. Hal ini sangat merugikan masyarakat miskin, karena sebagian besar pelakunya adalah mereka yang berpendapatan rendah dan berpendidikan rendah. Namun pembuat uang sebenarnya adalah sekelompok kecil pemain berdedikasi yang membeli beberapa tiket setiap minggunya dan menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk membeli tiket tersebut.
Baik Anda memainkan sejumlah kecil atau beberapa lusin, strategi terbaik adalah menghindari pola pengambilan yang kemungkinan besar akan diulangi oleh pemain lain. Misalnya, jika Anda memilih nomor togel berdasarkan usia atau tanggal lahir anak Anda, ada kemungkinan lebih besar bahwa pemain lain akan memilih nomor yang sama. Sebaliknya, ahli statistik Harvard Mark Glickman merekomendasikan memilih nomor acak atau membeli Quick Picks, yang menghilangkan masalah dalam memilih urutan yang sama dengan pemain lain.
Peluang memenangkan lotre sangat besar, tetapi selalu ada secercah harapan. Tapi apa artinya jika persentase kecil dari populasi memainkan game ini untuk mendapatkan hadiah yang tidak akan pernah datang? Apa yang dikatakan ayat ini tentang obsesi kita terhadap lotere, dan harapan berbahaya yang membuat kita ketagihan? Jawabannya, seperti banyak pertanyaan lain tentang Amerika modern, mungkin terletak pada sejarahnya. Dalam hal ini, sejarah lotere adalah salah satu yang mengungkapkan banyak hal tentang negara dan hati kita.